Suatu hari saat jam istirahat berbunyi teman ku memanggil ku katanya ada yang ingin bertemu dengan ku. “ibu! Ibu ngapain disini kan udah aku bilang jangan nemuin aku klo lagi di sekolah, aku malu tau” ucap ku pada ibuku tapi ibuku hanya tersenyum dan memberikan bekal makanan untukku “ibu mata satu, ibu mata satu, ibu mata satu” ejek teman-teman ku “ahhh diam kalian!” aku yang kesal lantas pergi meninggalkan ibu dan teman-temanku.
“ngapain sih ibu pake segala dateng kesekolah bikin malu aku aja sih” aku hanya mengerutu didalam kelas ditemani bekal titipan ibuku yang sama sekali tidak aku makan.
“ibuuuu lain kali aku gak mau liat ibu dateng kesekolahan akau, gak usah nganterin bekel lagi aku bisa sendiri tau, ibuuu ngerti gak?”
ucapku pada ibuku sewaktu aku pulang dari sekolah tapi ibuku hanya tersenyum memandangku tanpa berbicara sedikitpun “ibu jawab ngerti gak sih, ahh kenapa sih aku punya ibu kayak ibu” ucap kesalku pada ibu dan ibu kembali tersenyum padaku serta menyuruhku dengan penuh perhatian untuk makan siang, tapi aku melampar piring yang ibu berikan padaku hingga nasi serta lauk pauknya berceceran dilantai tapi ibu tidak sedikitpun marah pada ku dia hanya dian sembari merapihkan makanan yang ku tumpahkan.
Aku lulus ari SD dan melanjutkan ke SMP lalu SMA dan Akhirnya Perguruan Tinggi selama bertahun-tahun aku melakukan kegiatan sekolah sendiri mulai dari pengambilan rapot hingga mendaftar segala hal. Dan ternyata aku dikirim pergi keluar negeri untuk melanjutkan study.
Setelah menyelesaikan kuliahku aku kembali kejakarta Di sini aku sudah berkeluarga aku sukses dan mempunyai seorang istri yang cantik serta dua orang anak yang aku sayangi. Suatu hari ketika anak-anakku bermain di teras rumah datang seorang perempuan tua yang sangat compang camping pakaiannya selain itu matanya juga hanya satu “permisi” anak-anakku merasa jijik melihat perempuan itu seraya mengusirnya “heh pergi sana perempuan tua mata satu, huss huss” perempuan itu hanya tersenyum dan melangkah pergi.
Tepat sebulan sesudah hari itu aku diundang untuk acara reunian SD, aku merasa senang bisa kembali datang ke masa kecilku. Sesaat acara berlangsung seorang wanita datang memberikan seutas surat yang ternyata itu dari ibuku spontan aku langsung teringat akan ibuku dan langsung menuju rumah gubukku yang tidak jauh dari sekolahanku dulu aku masuk dan mencari ibuku tapi tetangga ibuku bilang klo ibuku udah meninggal sebulan lalu, aku langsung tersungkur jatuh dilantai dan dengan cepat membaca surat dari ibuku
“ assalamualaikum
nak maafkan ibu karna sudah membuatmu kesal dengan sikap dan perlakuan ibu tapi itu semua semata-mata demi kebahagian kamu, dan asal kamu tahu kenapa mata ibu hanya satu dulu ketika kamu lahir kamu hanya mempunyai satu mata tapi ibu merasa kamu lebih membutuhkan dari ibu lalu ibu memutuskan untuk memberikannya padamu, rawat dan jagalah mata itu dengan baik ya nak. Ibu sempat berkunjung kerumahmu untuk bertemu kamu tapi ibu diusir oleh anakmu, ibu juga merasa tidak berhak masuk karna pakaian ibu yang usang. Terima kasih ya nak ibu merasa senang atas semua kesuksesan yang kamu peroleh tanpa bantuan ibu, maaf ibu tidak bisa membantu ibu hanya bisa mendoakan mu dari jauh.
Wassalamualaikum”
Aku tidak percaya selama ini aku bisa sukses karna mata ibu dan aku menzolimi dia “ibuuu maafkan aku” tapi itu semua sia-sia sekarang aku hanya bisa datang ke makam ibuku dan mendoakannya supaya ibuku tenang dan aku akan menjaga hadiah terbesar dari ibuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar