Suatu hari di suatu desa terdapat salah seorang abid, abid ini hanya tinggal sendiri di sebuah tempat ibadah dai hanya melakukan ibadah sepanjang hari serta merawat dan membersihkan tempat tinggalnya. Suatu hari datang tiga orang pemuda menemuinya dan mereka meminta si abid agar bersedia menjaga salah seorang saudara perempuanya karna mereka hendak berperang, karena mereka percaya pada si abid yang terkenal seorang ahli ibadah dan dapat dipercaya, pada awalnya si abid menolak permintaan ketiga tamunya tadi tapi mereka terus memaksa si abid agar mau menerima permintaannya tak lama karna si abid terus dipaksa maka dia mengizinkan dan menyuruh saudara perempuan dari tiga pemuda tadi tinggal di rumah yang berada disebelah kuil lalu mereka mengantar saudaranya dan berpamitan dengan si abid setelah itu pemuda tadi bergegas pegi meninggalkan si abid.
Setiap hari si abid selalu mengentarkan makanan kepada gadis itu melalui jendela dan hanya tangan sang gadis yang keluar untuk mengambil makanan. Tiba-tiba syetan datang menghampiri si abid “alangkah baiknya juka kau memberikan makanan itu melalui pintu yang ada” awalnya si abid tak mau tergoda tapi akhirnya dia mengikuti bujuk rayu syetan dan dia memberikan makanannya lewat pintu. Lalu syetan berkata lagi “alangkah baiknya jikalau kau menyapa dan bicara sepatah atau dua patah kata padanya, karena seorang gadis sangat suka jika disapa dengan baik” dan si abid kembali menuruti syetan dan mereka berbincang dengan cukup lama, kemudian syetan datang lagi “alangkah baiknya jika kau duduk sambil berbincang” lalu si abid menurutinya lagi, “alangkah baiknya jika kau ajak dia kedepan terasmu utuk berbincang, sungguh itu lebih baik dari sekarang kau lakukan” si abid kembali mengikuti dan mengajaknya menuju terasnya, “alangkah baiknya juka gadis itu kau persilahkan masuk” dan si abid kembali mengikutinya lagi tidak hanya itu si abid mulai berani untuk menyentuhnya hingga mereka melakukan hal yang sangat diharamkan hingga membuat gadis tadi hamil yang kemudian melahirkan seorang anak, disaat itu syetan kembali datang “pasti kau merasa takut akan ketiga pemuda yang akan datang nanti, kau bunuh saja bayi itu dan merahasiakan semuanya ini pasti gadis itu juga akan merahasiakan hal ini pada siapapun” kemudian si abid membunuh sang bayi dan syetan kembali datang “kamu yakin akan sang gadis yang akan merahasiakan rahasia ini, kau bunuh dia saja maka rahasiamu akan aman” dan si abid kembali mengikuti permintaan syetan dia membunuh gadis itu lalu menguburnya bersamaan dengan kuburan bayinya lalu menimbunnya dengan batu.
Beberapa hari kemudian datanglah ketiga pemuda tadi mereka bertanya tentang saudara perempuannya tapi si abid hanya berpura-pura sedih sambil menunjukkan makan gadis tadi, mengetahui hal itu pemuda tadi hanya merenungi dan berdoa untuk saudaranya yang meninggal dunia.
Malam harinya syetan menceritakan kejadian yang sesungguhnya memalui mimpi, si sulung bermimpi dan di dalam mimpinya ada seorang musafir yang mengatakan bahwa “saudaranya hamil karena si abid dan melahirkan karena si abid takut karena kalian maka dia membunuh anak dan gadis tadi lalu di kubur di tempat yang tadi siang kalian lihat, jika kalian tidak percaya kalian bisa mengeceknya dan melihatnya.
Keesokan paginya tiga pemuda tadi menceritakan apa yang mereka alami semalam, si bungsung berkata “yasudalah lupakan saja mungkin itu hanya kebetulan saja” tapi si sulung tak percaya bagitu saja, akhirnya mereka bertiga mengecek kuburan itu dan mereka melihat hal yang tidak ingin mereka lihat lalu pemuda tadi pergi menemui si abid dan menanyakan hal yang sebenarnya terjadi tapi si abid terus berbohong dalam bercerita. Kemudian pemuda tadi merasa si abid bersalah lalau pemuda itu melaporkan kepada pihak yang berwajib dan menaik si abid untuk di mintai pertanggungjawabannya atas semua yang dia lakukan, tapi syetan kembali datang dan berkata “aku ini saudaramu, jika kau mengingkari ALLAH maka aku akan membebaskan mu dari semua ini” si abid kembali mengikuti syetan mengingkari ALLAH dan mngikut syetan itu tapi ternyata syetan malah meninggalkan si abid dan dia tetap dihukum mati.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar