Dengar gemuruh dentuman pistol
Desiran angin berbau mesiu
Tanah suci berbasuh bau anyir dan mayat busuk
Menyatu antara kezaliman dan keangkamurkaan
Waktu terlalu cepat berlalu dan matahari pulang ke barat
Membuat langit kembali kelam dan menggigil
Dan genderang perang seiring dentuman meriam berbunyi berkali-kali
Dan mayat-mayat bergelimpangan, perih, pilu
Mengantar mereka pulang tanpa sempat bilang “menang“ atau “merdeka“
Hanya keluhan lihir dari tumpukan bangkai jangan lari, jangan sembunyi
Walau akhirnya kau tertembak dan mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar