Sekali akan turun lagi
Kapan Nuh di pelabuhan malam
Tanpa kapten
Hanya suara yang berseru ke setiap hati : “Mari“
Kita berangkat
Berkelamin, laki – isteri,
Untuk berbiak di tanah baru yang berseri,
Juga makhluk merangkak
Di darat dan di langit terbang
Masuk sejodoh – sejodoh. Masing – masing mendapat ruang
Di haluan, di buritan, di timbaruang,
Kita semua. Sebab kasih itu meurah,
Bahkan bunga, emas dan perak
Itu batu mulia
Yang memancarkan api rahmat
Turut termuat.
Kalau bahtera mulai bertolak
Dekat kita dengar bumi retak
Bumi, yang telah tua
Oleh usia dan derita
(dari: simphoni, hlm. 23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar