Selasa, 20 April 2010

Supernova


BINTANG di angkasa pun bisa mati. Baru-baru ini para ilmuwan meneliti apa penyebab kematian bintang. Para ilmuwan mengaitkan peristiwa alam itu dengan ledakan terbesar yang pernah terjadi di jagat raya. Alicia Soderberg dari Harvard-Smithsonian Center Bidang Astrofisika, Cambridge, menjelaskan ledakan besar itu disebut supernova. Ledakan tersebut berbeda dengan ledakan-ledakan pada umumnya. Ledakan yang terjadi pada kelompok supernova itu lebih mirip dengan ledakan sinar gama, yang memiliki kekuatan tinggi, dan bisa menambah kecepatan bergerak suatu benda.

Selain memiliki kecepatan sinar ,gama, para ilmuwan melihat ledakan supernova juga terjadi pada gelombang energi rendah. "Menurut kami penelitian radio nantinya akan sangat berguna untuk menemukan supernova sejenis di sekitar alam semesta jika dibandingkan dengan menggunakan satelit sinar gama," ujar Soderberg. Dia memimpin riset itu dengan menggunakan teleskop radio very large array (VLA) milik National Science Foundation.

Dalam penelitian itu, tim peneliti mengumpulkan sejumlah bukti untuk memahami bagaimana supernova bisa meledak. Juga tentang bagaimana sebagian dari mereka terhubung dengan ledakan sinar gama berkekuatan lebih tinggi. Dari hasil penelitian, menunjukkan materi yang dimuntahkan dari ledakan supernova disebut SN2009bb, mendekati cahaya. Ledakan itu pertama kali terlihat pada Maret 2009 dan menghasilkan sejenis ledakan sinar gama.

Munculnya supernova diakibatkan sebuah bintang tua telah kehabisan bahan bakar lalu meledak dengan sendirinya. Kemudian sisa materi bintang terlempar keluar angkasa. Hingga sekarang ini belum ditemukan mesin gerak supernova selain dengan memanfaatkan sinar gama. "Penelitian supernova lebih sering dilakukan dengan meneliti pancaran radionya jika dibandingkan menggunakan sinar gama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar