Senin, 15 Maret 2010

Kenapa Ayam Berkokok dan Anjing Melolong

Sahabat, tentunya kenal ‘kan dengan hewan yang dinamakan ayam? Makhluk Allah yang satu ini selalu istiqomah membangunkan kita -walaupun secara tidak langsung- dengan suara lantangnya di setiap waktu menjelang subuh. Dan tidak pernah bangun terlambat. Hebat ya? Pertanyaannya : “Kukuruyuuukk….” lho? Bukan bukan, yang benar pertanyaannya “Kenapa dinamakan ayam?” Jawabannya : Karena dina lapar…lho, kok jadi ngelantur. Sudah sudah..bukan itu pertanyaannya.

Ehm, menarik jika kita mau memberikan atensi lebih kepada ayam. Yang biasanya kita hanya dengar saat di pagi hari, cobalah sekali-kali memperhatikannya di malam hari. Tapi bukan memperhatikan lantas ayamnya dilihatin terus sampai pagi. Cukup didengarkan saja kira-kira jam berapa ayam biasanya berkokok. Dan ternyata ayam tidak punya jadwal berkokok yang jelas. Terutama di malam hari. Sangat sedikit sekali (bahkan hampir tidak ada) referensi ilmiah yang saya temukan yang berkaitan dengan ayam. Sebagian tidak dapat menjelaskan kenapa ayam berkokok, pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada saat malam hari, sampai menjelang subuh.

Kasus ini serupa dengan tingkah laku anjing. Anjing yang biasanya menggonggong sepanjang harinya, ternyata pada waktu malam terkadang ia melolong layaknya serigala. Jika serigala melolong dengan tujuan untuk memberi tanda serigala yang lain, lalu apa tujuan dari anjing? Padahal ia tinggal di daerah perumahan misalnya. Apakah untuk mengingatkan anjing-anjing tetangga waktunya sholat tahajud?

Kemudian bertemulah saya dengan 2 hadits di bawah ini.

“Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan, sesungguhnya ia melihat syaitan.”

(HR. Bukhari dengan Fathul Baari 6/350, Muslim 4/2092 no. 2729. Tambahan yang terdapat dalam kurung diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no 1236, lihat silsilah Adabul Mufrad no. 938 dan Silsilah Ahaadist ash-Shahiihah no. 3183. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.)

“Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari maka berlindunglah kepada Allah darinya karena ia melihat apa yang tidak dapat kalian lihat.”

(HR. Abu Dawud no. 5103, Ahmad 3/306, 355-356 Shahih al-Adabul Mufrad no. 937 serta Ibnu Sunni no. 311 dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu.)

Dikutip dari buku “Doa dan wirid mengobati guna-guna dan sihir menurut al-quran dan as-sunnah” oleh Ustadz Yazid, terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Hmm..benarkah? Saya tidak begitu mempedulikan isi hadits tersebut, sampai hari saya mengalaminya.

Saat saya kelas XII SMA, OSIS kami sedang melaksanakan kegiatan LDKS, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, untuk calon-calon pengurus OSIS penerus kami. Sampai masuk pada sesi acara JJM atau Jalan-Jalan Malam. Saya dan 3 orang teman saya bertugas menjaga di pos 3, pos renungan. Disesuaikan dengan namanya, tempatnya pun dicari yang benar-benar kondusif untuk renungan. Dan didapatlah tempat di sebuah lapangan yang gelap dan jauh dari rumah penduduk, di dekatnya ada kerbau yang diikat.

Sambil menunggu peserta yang belum datang, kami ngobrol-ngobrol untuk mengisi waktu. Dengan hanya bermodalkan penerangan dari HP, kami berusaha menyamankan diri di tempat itu. Salah seorang teman punya ide untuk menyetel lagu-lagu dari Hpnya, yang ternyata lagu-lagu kesukaannya, L’Arc~en~Ciel yang notabene nge-Rock sangat. Saya dan teman-teman yang lain berusaha memaklumi saja.

Beberapa menit lagu disetel, terdengar sesuatu yang tidak biasa menurut kami. Apakah itu? Tunggu posting berikutnya…lho? Nggak, bercanda..kita lanjut. Suara itu adalah suara lolongan anjing. Ya, anjing. Tidak hanya sekali tapi berkali-kali dan tidak berhenti. Jelas dari suaranya anjingnya lebih dari satu. Silakan dibayangkan jika anda berada di tempat yang sama. Nuansa horornya sangat terasa.

Kami mengucap lafadz taawudz. Namun suara lolongan anjing itu tidak berhenti. Lalu temanku yang lain punya ide supaya kita muroja’ah dengan mp3 murottal dari HP. Tidak begitu lama setelah kami selesai membaca surat Al-Ghosiyah, seketika suara lolongan anjing tersebut HILANG dan berganti menjadi……suara kokok ayam yang saling bersahutan dari arah yang berbeda dengan suara anjing tadi.

Subhanallah, kami ucapkan berkali-kali. Musik yang kami setel sebelumnya diperkirakan mengundang “makhluk-makhluk yang tidak dapat dilihat itu”, sehingga anjing-anjing melolong. Dan, dengan dilantunkannya ayat-ayat Al Qur’an, telah mengundang para malaikat untuk datang, ikut mendoakan hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji kepada-Nya. Baru kali ini kami, terutama saya mengalami kejadian yang benar-benar terbukti dari hadits.

“Inna fii kholqissamaa wa tiwal ardhi wahtilaa fillaili wannahaari la aayati li ulil albab.” (QS Ali Imran, 3:190)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar